27 September 2009

Isaac Newton (1642 - 1727)


Isaac Newton, lahir di Woolsthrope, Inggris, 25 Desember 1642. Dia lahir sesudah ayahnya meninggal. Di masa kecil dia sudah menunjukkan kecakapan yang nyata di bidang mekanika. Namun di sekolah, dia nampak ogah-ogahan dan tidak banyak menarik perhatian. Menjelang dewasa, ibunya mengeluarkannya dari sekolah dengan harapan anaknya bisa menjadi petani yang baik. Untungnya sang ibu bisa dibujuk bahwa bakat utamanya tidak terletak di situ. Pada umur delapan belas dia masuk Universitas Cambridge. Di sinilah Newton mulai mengembangkan bakatnya. Dia menyerap dengan cepat ilmu pengetahuan dan matematika dan dengan cepat pula melakukan penyelidikan sendiri. Antara usaia dua puluh satu dan dua puluh tujuh tahun dia sudah meletakkan dasar-dasar teori ilmu pengetahuan.

Walaupun Copernicus dan Galileo sudah menyepak ke pinggir beberapa anggapan tentang pengetahuan purba dan telah menyuguhkan pengertian yang lebih ajeg mengenai alam semesta, namun tak ada satupun pokok pikiran yang terumuskan dengan seksama. Newton lah orangnya yang sanggup menyuguhkan kumpulan teori yang terangkum rapi dan meletakkan batu pertama ilmu pengetahuan modern yang kini arusnya jadi anutan orang.

Newton sendiri agak ogah-ogahan menerbitkan dan mengumumkan penemuan-penemuannya. Meskipun gagasan-gagasan dasar sudah disusunnya jauh sebelum 1669, tetapi banyak teorinya baru diketahui publik bertahun-tahun sesudahnya.

Penerbitan pertama penemuannya adalah menyangkut hal-ihwal cahaya. Newton menemukan fakta bahwa apa yang lazim disebut orang 'cahaya putih' sebenarnya tak lain dari campuran warna yang terkandung di dalam pelangi. Diapun melakukan analisa tentang akibat hukum pemantulan dan pembiasan cahaya. Berpegang pada hukum ini, dia merancang sekaligus membangun teropong refleksi pertama, tahun 1668. Penemuan ini, bersama hasil-hasil penelitian lain yang diperolehnya , dia persembahkan kepada lembaga peneliti kerajaan Iggris, ketika ia berumur 29 tahun.

Persembahan terbesarnya di bidang matematika adalah penemuannya tentang 'kalkulus integral' yang ia pecahkan mungkin pada umur 23 atau 24 tahun. Penemuan ini merupakan hasil karya terpenting di bidang matematika modern.

Tapi penemuan-penemuan Newton terpenting adalah di bidang mekanika, yaitu pengetahuan sekitar bergeraknya sesuatu benda. Masalah yang ini dipecahkan Newton dalam hukum geraknya yang kedua dan termasyhur yang dapat dianggap sebagai hukum fisika klasik yang paling utama. Hukum ini -- yang secara matematik dijabarkan dengan persamaan F = m.a -- menetapkan bahwa akselerasi obyek adalah sama dengan kekuatan netto dibagi kuantitas benda.

Hukum ketiganya yang masyhur tentang gerak menegaskan bahwa pada setiap aksi, misalnya kekuatan fisik, terdapat reaksi yang sama dengan yang bertentangan. selanjutnya dalam hukumnya yang keempat, dia menjelaskan tentang kaidah ilmiah hukum gaya berat universal. keempat perangkat hukum ini , jika digabungkan, akan membentuk suatu kesatuan sistem yang berlaku buat seluruh makro sistem mekanika, mulai dari pergoyangan pendulum hingga gerak planit-planit dalam orbitnya mengelilingi matahari.

Newton tidak cuma menetapkan hukum-hukum mekanika, tetapi dia sendiri juga menggunakan alat kalkulus matematik, dan menunjukkan bahwa rumus-rumus fundamental ini dapat dipergunakan bagi pemecahan problem. Hukum Newton dapat dan sudah dipergunakan dalam skala luas bidang ilmiah serta bidang perancangan pelbagai peralatan teknis.

Di sektor astronomi pun Newton berdiri paling depan. Tahun 1678 dia menerbitkan karyanya yang masyhur Prinsip-prinsip matematika mengenai filsafat alamiah, biasanya dirikas menjadi Pricipia saja. Dalam buku itu dia mengemukakan tentang hukum gaya berat dan hukum gerak. Dia menunjukkan bagaimana hukum-hukum itu dapat dipergunakan untuk memperkirakan secara tepat gerakan-gerakan planit di seputar matahari. Atas karyanya itu Newton sering dianggap sebagai seorang astronom terbesar dari semua yang terbesar.

Dari yang sudah diuraikan di atas, adalah baru sebagian kecil dari karya-karya yang dihasilkan seorang Isaac Newton, sebagai perkenalan singkat terhadap seorang ilmuwan besar yang pernah ada di dunia ini. Dia menghembuskan nafas terakhirnya tahun 1727 dan dikebumikan di Westminster Abbey.***** 

Disadur dari : Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah, Michael H. Hart, 1982.

24 September 2009

Yahudi dan Arab Bertaruh

Seorang Yahudi menantang seorang Arab untuk bertaruh. "Aku berani bertaruh untuk sepuluh US dolar denganmu! siapa yang bisa menggigit mata sendiri, itu yang menang!"

Si Arab merasa ini tantangan yang musatahil, tapi apa ruginya kalau dicoba? Mana mungkin dia bisa menggigit matanya sendiri! "Boleh! Tapi kamu duluan. Kalau tidak bisa, uang sepuluh dolarmu langsung menjadi milik saya!" ujar si Arab sambil menyodorkan lembaran sepuluh dolar.

Si Yahudi mengambil uang sepuluh dolar si Arab, dia pun mengeluarkan selembar uang sepuluh dolar. "Lihat dengan baik," si Yahudi mencopot sebelah bola matanya (yang ternyata bola mata palsu) lalu dia menggi9gitnya. Si Arab bengong, uang sepuluh dolarnya berpindah ke kantong si Yahudi...

Dalam kebingunannya, si Arab ditantang lagi, "Mau bertaruh lagi? Sekarang menggigit mata yang sebelah lagi. Dua puluh dolar!" tantang si Yahudi.

"Ini kesempatan untuk meperoleh kembali sepuluh ribu dolarku, sekaligus menang sepuluh dolar" pikir si Arab, "Tidak mungkin kedua matanya adalah bola mata palsu! Kali ini dia pasti kalah!" Maka tanpa pikir panjang si Arab menerima kembali tantangan itu.

Setelah mengantongi dua puluh dolar si Arab, dengan penuh percaya diri si Yahudi memulai aksinya ... dia copot gigi palsunya dan dia gigit sebelah matanya yang asli sambil berteriak, "Holeeee.... dua nol!!!"

Si Arab ........ ?????

Kebiasaan di Tanahair

Tiga orang Indonesia terengah-engah di sebuah stasiun kereta bawah tanah di kota London. Sudah dua kali mereka mengejar kereta yang berhenti, tetapi dua kali itu pula mereka gagal naik.

Untuk ketiga kalinya mereka tidak mau gagal lagi, maka dengan tenaga yang tersisa mereka bersiap untuk mengejar kereta yang ketiga.

Kereta yang ketiga datang, dengan sigap mereka mengejarnya, dan berhasil! seorang dari mereka berhasil naik, tetapi yang dua orang tertinggal. Dengan nafas tersengal-sengal mereka terduduk l;emas, tetapi kemudian mereka tertawa terbahak-bahak... petugas yang sejak tadi memperhatikan mereka, menjadi penasaran dan bertanya, "Anda tertinggal kereta, tetapi kenapa anda malah tertawa terbahak-bahak?"

Disela tawanya yang tak henti-henti, salah satu diantaranya menjawab, "Yang mau pergi itu sebenarnya saya! Kawan saya yang naik tadi hanya mau mengantar sampai ke dalam gerbong!"

Yahudi dan Arab berlibur


Dua orang Yahudi secara kebetulan duduk berhadapan dengan dua orang Arab dalam satu gerbong kereta. Mereka sama-sama mau berlibur. Secara atraktif si Yahudi mengmperlihatkan selembar karcis kereta ke hadapan si Arab (maksudnya, "lihat nih, untuk pergi berlibur, kami enggak perlu dua karcis, cukup satu karcis untuk dua orang!"). dengan agak kesal si Arab pura-pura tidak menanggapi provokasi si Yahudi....

Ketika kondektur mulai memeriksa karcis, si Yahudi (dua-duanya) buru-buru masuk ke toilet yang letaknya dekat dengan tempat duduk mereka. Si Arab melihat dengan bingung, apa maksudnya? Kondektur mulai memeriksa karcis si Arab, kemudian kondektur mengetuk pintu toilet. dari pintu toilet muncullah tanggan si Yahudi menyodorkan sebuah kacis, dan kondektur memeriksanya, setelah itu dia berlalu.

Sesaat setelah kondektur itu berlalu, keluarlah dua orang Yahudi tadi dengan senyum kemenangan, yang tentu saja ditujukan kepada dua orang Arab dihadapannya, yang merasa kesal telah dikalahkan oleh akal bulus si Yahudi.

Beberapa hari berselang, ketika mereka pulang berlibur, kebetulan mereka kembali duduk berhadapan seperti ketika mereka berangkat. Kali ini si Arab dengan bangga mengibas-ngibaskan selembar karcis kereta di hadapan si Yahudi ("Lihat nih, gua juga bisa kayak lu!). Si Yahudi tertersenyum sinis sambil menggerakkan tangannya (maksudnya, "Kalau untuk pergi kami perlu selembar karcis untuk berdua. Untuk pulang kami tidak perlu selembar karcis pun!"). Si Arab kembali bingung, apa maksudnya ...

Ketika si Kondektur mulai memeriksa karcis, si Arab (dua-duanya) bergegas masuk ke toilet. Si Yahudi tenang saja duduk. Tetapi setelah itu segera dia mengetuk pintu toilet. si Arab di dalam toilet mengira, itu kondektur, maka dia sodorkan selembar tiket melalui pintu toliet. Segera si Yahudi mengambil karcis itu dan buru-buru dia mencari toilet lain untuk bersembunyi...

Pada saat si Arab keluar toilet, untuk memperlihatkan kemenangannya kepada si Yahudi, saat itulah pak kondektur muncul. Mereka kebingungan, akhirnya mereka terpaksa membayar denda karena naik kereta tanpa membeli karcis ....

beberapa saat berselang si Yahudi kembali duduk dihadapan si Arab dengan senyum kemenangan... dua nol!!!!

22 September 2009

Mari Belajar Bahasa Indonesia

Sebagai warga negara yang baik tentu harus mempunyai kebanggaan terhadap negara dan bangsanya. Salah satu wujud kebanggaan itu dengan mencoba mempelajari dengan seksama bahasa kebangsaan yang menjadi bahasa persatuan kita, yaitu bahasa Indonesia. kita yang sudah memakai bahasa itu sejak di TK sampai sekarang, kenapa harus mempelajarinya dengan seksama? kenyataan menunjukkan betapa banyak kesalah-kaprahan para pemakai bahasa oleh karena para pemakai bahasa itu 'merasa' sudah faham betul dengan bahasa yang dipakainya, padahal apa yang diketahui tidaklah diperoleh melalui satu pendidikan dan pembelajaran yang benar. pembelajaran yang benar, baik itu melalui pendidikan formal ataupun informal sangat diperlukan, terutama oleh pemakai bahasa itu sendiri. Karena, bisa jadi para pemakai bahasa itu dengan ketidakpeduliannya terhadap bahasanya, akan merusak sistem kebahasaan yang sudah disepakati selama ini.

Agar bahasa Indonesia dapat digunakan sebagai bahasa ilmiah, tentu saja berbagai hal yang menyangkut sistem kebahasaannya harus dijaga dan terus dikembangkan oleh para pemakainya. Bisa jadi kita tidak peduli dengan tulisan 'didepan' atau 'dibelakang' banding dengan tulisan 'dikemas' atau 'ditulis', apakah 'di' pada dua contoh pertama harus dipisah atau disatukan penulisannya dibanding dengan dua contoh berikutnya, toh bagaimanapun bisa kita mengerti maknanya. Mengapa begitu? kita memahami dan mengerti makna dari keempat contoh di atas, semata-mata karena kita sudah akrab dengan makna setiap kata tersebut, dan itu pun berdasar pengalaman! Namun dilihat dari sistem kebahasaan, apakah kita bisa menjelaskannya dengan benar? kenapa pada 'didepan' atau 'dibelakang' kata 'di' nya harus di pisah penulisannya, sedangkan pada 'dikemas' atau 'ditulis' kata 'di' memang harus disatukan penulisannya. atau bahklan kita tidak pernah menyadarinya sama sekali? Untuk itulah, antara lain, kita perlu mempelajari dengan seksama bahasa Indonesia, sekalipun bahasa itu sudah kita pakai sejak kita kecil dahulu sampai ssekarang.

"Perkenalan" kita dengan bahasa Indonesia, kita mulai dari:

"Apa itu Bahasa dan Apa Kegunaannya?"